Cerita Dewasa
- Kali ini cerita sex dewasa bergambar mengenai ngentot tubuh seksi
mbak titin yang merupakan janda muda beranak satu. Berawal saat saya mau
kota Jogja, bis yang saya naikin tiba-tiba ada ibu muda mendekati saya
dan duduk di samping saya. Pukul 07.00 pagi akhirnya saya sampai juga di
terminal Giwangan, Jogja.
Saat turun
dari bis, janda seksi ini mengajak saya untuk nginap di hotel yang
sudah dia pesan dari kemaren, tanpa fikir panjang saya mengikuti
ajakanya. Akhirnya kami mendapatkan hotel kamar standart dengan doble
bed dikawasan wisata jogja itu.
Setelah
semua beres, si room boy yang mengantar kami pamit. Karena gerah aku
masuk ke kamar mandi melepas seluruh pakaian ku dan ‘mengurut-urut’
penis ku yang sudah tegang dari tadi. Lagi asiknya swalayan sambil
berfantasi, Mbak Titin ngeloyor masuk kamar mandi.
Aku kanget bukan kepalang..
“Udah gak sabar ya……” godanya sambil memandagi torpedo ku yang sudah ‘on fire’
“Haa… aaa… Mbak…” suaraku agak
terbata-bata melihat Mbak Titin langsung melepas lilitan handuknya
hingga terpampang payudara nya yang montok yang ternyata sudah ga
dibungkus BH lagi, tapi penutup bawah nya masih utuh.
Tanpa mempedulikan kebengongan ku, Mbak Titin langsung memelukku.
“Jangan
panggil Mbak dong. Titin aja” rengeknya manja sambil melumat bibirku dan
tangan kirinya dengan lembut mengelus-elus kemaluan ku yang semakin ‘on
fire’.
Aku sudah
dirasuki nafsu biarahi langsung membalas pagutan Titin dengan tatkala
ganasnya. Perlahan jilatan erotis Mbak Heny turun ke leher, perut…
hingga sampe dibatang kemaluan ku.
“Berpengalaman
sekali dia ini…” pikirku.Jilatan yang diselingi sedotan, kuluman
dibatang kemaluan hingga buah pelir ku itu membuatku serasa terbang
melayang-layang…. “Ohhhh… Titin… nikkk… mat… teruss… isepppp” desahku
menahan nikmatnya permainan oral janda seksi ini sambil mengelus-elus
rambutnya.
15 menit lamanya permainan dahsyat itu berlangsung hingga akhirnya aku merasa sesuatu yang ingin keluar dari penis ku.
“Akhh… hh…
aku keulu..aaarrr…” erangku diikuti semprotan sperma ku dimulut Titin
yang langsung melahap semua sperma ku persis seperti anak kecil yang
melahap es paddle pop sambil tersenyum ke arahku..
Setelah
suasana agak tenang, aku menarik tangan Titin untuk berdiri, dan dalam
posisi sejajar sambil memeluk erat tubuh sintal janda seksi ini, mulutku
langsung melumat mulut Titin sambil meremas-remas pantatnya yang padat.
Titin membalasnya dengan pagutan yang tatkala ganas sambil tangan nya
mengenggam penisku yang masih layu dan mengurut-urutnya. Dan dengan
buasnya aku mengecup dan menyedot dari leher terus merambat hingga ke
payudara nya yang padat berisi.
“Oohhh..
Ndi…. ahhkkhh.” erangnya tatkala mulutku mulai bermain di ujung
putingnya yang tegang dan berwarna coklat kemerahan. Tanpa melepas
lumatan pada mulut Titin, perlahan aku mulai mengangkat tubuh sintal
tersebut dan mendudukannya diatas bak mandi serta membuka lebar-lebar
pahanya yang putih mulus. Tanpa dikomando aku langsung berlutut,
mendekatkan wajahku kebagian perut Titin dan menjilati yang membuat
Titin menggelinjang bak cacing kepanasan.
Jilatin ku
terus merambat ke bibir vagina nya yang licin tanpa sehelai bulu pun.
Sesaat kemudian lidahku menjilati sambil menusuk-nusuk lubang vagina
Titin, yang membuatnya mengerang histeris.
“Ndi… sudah…. Ndi… masukinn punyamu…. aku sudah ga tahan…. ayo sayang…” pinta nya dengan nafas memburu.
Tak lama kemudian aku berdiri dan mulai
menggesek-gesekkan penis ku yang sudah tegang dan mengeras dibibir
vagina Titin yang seseksi si empunya.
“Sudah…. say…. aku ga ta.. hann… nnn… masukin..” rengek Titin dengan wajah sayu menahan geora nafsunya.
Perlahan namun pasti penisku yang
berukuran 17 cm, ku masukkan menerobos vagina Titin yang masih sempit
walau sudah berstatus janda itu.
“Pelann…
dong say.. sudah 2 tahun aku gak maen..” pinta nya seraya memejamkan
mata dan menggigit bibirnya sendiri saat penisku mulai menerobos lorong
nikmat itu.
Ku biarkan
penis ku tertanam di vagina Titin dan membiarkan nya menikmati sensasi
yang telah dua tahun tak dia rasakan. Perlahan namun pasti aku mulai
mengocok vagina janda muda ini dengan penis ku yang perkasa. Untuk
memberikan sensasi yang luar biasa, aku memompa vagina Titin dengan
formasi 10:1, yaitu 10 gerakan menusuk setengah vagina Titin yang
diukuti dengan 1 gerakan full menusuk hingga menyentuh dinding rahimnya.
Gerakan
ini ku selingi dengan menggerakkan pantatku dengan memuter sehingga
membuat Titin merasa vagina nya diubek, sungguh nikmat yang tiada tara
terlihat dari desisan-desisan yang diselingi kata-kata kotor keluar dari
mulutnya..
“Ouggghh…. kontolmu enak say… entot Titin
terus say… nikmat” rintihnya sambil mengimbangi gerakanku dengan
memaju-mundurkan pantatnya.
Tiga puluh
menit berlalu, Titin sepertinya akan mencapai orgasmenya yang pertama.
Tangan nya dengan kuat mencengkram punggung ku seolah meminta sodokan
yang lebih dalam di vaginanya. Titin menganggkat pinggulnya
tinggi-tinggi dan menggelinjang hebat, sementara aku semakin cepat
menghujam kan penisku di vagina Titin…
“Ooouhhh…. aaahhhh…. hhh…” erang Titin saat puncak kenikmatan itu dia dapatkan..
Sejenak
Mbak Titin kubiarkan menikmati multi orgasme yang baru saja dia
dapatkan. Tak lama kemudian tubuh sintal Mbak Titin ku bopong berdiri
dan kusandarkan membelakangi ku ke dinding kamar mandi. Sambil menciumi
tengkuk bagian belakang nya, perlahan tangan ku membelai dan mengelus
paha mulus Mbak Titin hingga tangan ku menyentuh dan meremas kemaluan
nya dari belakang, membuat nafsu birahinya bangkit kembali. Rangsangan
ini ku lakukan hingga aku persis berjongkok dibelakang Titin.
Apalagi
setelah jilatan merambat naik ke vagina Mbak Titin dan mengobok-obok
vagina yang semakin menyemburkan aroma khas. Tak cukup sampai disitu,
wajahku ku dekatkan kebelahan pantat montok itu dan mulai mengecup dan
menjilati belahan itu hingga akhirnya Mbak Titin seakan tersentak kaget
kala aku menjulurkan dan menjilati lubang anus nya, sepertinya baru kali
ini bokong seksi dan anusnya dijilati.
“Ouhh…. aakhh… ssstt…. jorok say…. apa kamu lakukan… jilat memek titin aja..” celotehnya .
Sepuluh menit berlalu, aku kemudian
berdiri dan menarik pantat montok nan seksi itu kebelakang dan penisku
yang semakin tegang itu ku gosok-gosokan disekitar anus Titin…
“Ouh… ca…
kittt… say… jangan disitu, Titin lom pernah say…” rengeknya sambil
menahan saat perlahan penisku menerobos masuk anusnya. Setelah
sepenuhnya penisku tertelan anus Titin, ku diamkan beberapa saat untuk
beradaptasi seraya tangan ku meremas-remas kedua payudaranya yang
menggantung indah dan menciumi tengkuk hingga leher belakang dan sampai
ke daun telinga nya.
“Nikk… matt… say..” hanya itu yang keluar dari mulut seksi Titin.
Merasa cukup, aku mulai memaju mundurkan
penis ku secara perlahan mengingat baru kali ini anusnya dimasuki penis
laki-laki. Setelah beberapa gerakan kelihatan rasa sakit dan perih yang
dirasakannya tadi sudah berganti dengan rasa nikmat tiada tara.
Perlahan
Mbak Titin mulai mengimbangi gerakan ku dengan goyangan saat penis ku
semakin memompa anusnya, sambil tangan kananku mengobok-obok vagina nya
yang nganggur.
“Aahhh…
ooohhh… laur biasa say… nikmat…” Desah Titin menahan nikmatnya permainan
duniawi ini. 30 menit berlalu dan aku merasa puas mempermainkan anus
Mbak Titin, perlahan ku tarik penisku dan mengarahkan nya secara
perlahan ke vagina, dan memulai mengobok-obok vagina itu lagi. 20 menit
kemudian aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari penisku, hingga
aku semakin mempercepat gerakan sodokan ku yang semakin diimbangi Titin
yang sepertinya juga akan mendapatkan orgamasme keduanya.
Diiringa
lolongan panjang kami yang hampir bersamaan, secara bersamaan pula
cairan hangat dan kental dari penisku dan vagina Titin bertemu di lorong
nikmat Titin.. Nikmatnya tiada tara, sensasi yang tiada duanya..
Tak lama berselang, aku menarik penisku
dan mendekatkan nya ke mulut Mbak Tiitn yang langsung dijilatinya hingga
sisa-sisa sperma yang masih ada dipenisku dijalatinya dengan rakus.